Assalamualaikum
Warohmatullahi Wabarakaatuhu.
Perkembang
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) secara tidak langsung mempengaruhi moral
remaja. Disadari atau tidak internet memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap
prilaku remaja saat ini. Oleh karenanya seorang remaja harus memiliki tameng
sebagai pengatur dan penyeimbang dalam kehidupan sehari-hari. Tameng terbaik
tentulah pemahaman akan syariat islam. Seorang remaja sebelum benar-benar
dilepas dan terjun langsung dalam dunia teknologi khususnya internet harus
sudah memiliki bekal agama yang baik.
Seperti
yang sama-sama kita ketahui, internet adalah jendela tanpa teralis dan kaca.
Setiap orang bebas mengakses halaman apapun yang ingin dikunjunginya. Hanya
dengan mengetikan kata kunci (key word), maka tersajilah berbagai web rujukan.
Kebebasan inilah yang sering membuat para remaja terlepas dari tali kekang.
Psikologi manusia tanggung yang serba ingin tahu ini membuat mereka kadang buta
untuk membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang boleh dan tidak.
Facebook
merupakan salah satu jejaring social dengan jumlah pengguna yang fantastis.
Pada kuartal ketiga di tahun 2013 (bulan September), facebook telah memiliki
pengguna aktif kurang lebih 1,19 miliar di seluruh dunia. Dan setiap bulannya
selalu terjadi peningkatan sebesar 18% dari tahun sebelumnya. Indonesia
menempati urutan keempat dari lima Negara pengguna facebook terbesar di dunia
(Amerika Serikat, Brasil, India dan Meksiko). Ada fakta unik dibalik peran
serta Indonesia dalam meningkatkan persentase pengguna facebook, yakni di tahun
2012 pengguna aktif facebook di Indonesia melebihi jumlah pengguna internet.
Hal ini dapat menjadi salah satu bukti satu orang memiliki lebih dari satu akun
facebook.
Mungkin
diantara kita tidak heran lagi jika melihat berita-berita criminal yang
bersumber dari facebook. Sudah menjadi rahasia umum bahwa facebook kini menjadi
sebuah sarana remaja dalam memperluas pergaulannya. Seorang remaja akan
mendapatkan banyak teman-teman baru, yang kemudian tidak segan dijadikan teman
berbagi suka dan duka. Tidak hanya itu, para remaja akan dengan mudah berasumsi
bahwa facebook adalah diary onlinenya, dimana segala permasalahan dituliskan
disana. Para remaja menjadi jauh lebih senang mengeluhkan kesedihan atau
berbagi kebahagiaan di jejaring social facebook. Mereka merasa facebook jauh
lebih ramah dibandingkan orang-orang disekitarnya. Seorang remaja merasa
puluhan komentar dari orang-orang yang bahkan tidak ia kenal adalah sebuah
empati. Jika di dunia nyata hanya segelintir perhatian saja yang ia peroleh
namun di dunia angan-angan (baca: facebook) semua orang serasa perduli padanya.
Padahal yang banyak itu belum tentu benar. Rendahnya konsistensi emosional
remaja biasanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan
hal ini kebanyakan menyerang remaja wanita. Para belia ini dengan mudah
melegalkan pacaran terlebih dengan orang yang baru dikenalnya dari layar monitor.
Bermula
dari agenda pacaran, lalu bertemu dan hal terfatal ialah hilangnya keperawanan
seorang gadis yang baru akan mekar dari kuncupnya. Jika sudah begini beribu
tetes airmata pun tiada lagi berguna. Dikarenakan hal tersebut, penanaman
akidah dan pemahaman agama sedini mungkin adalah sangat penting. Seorang remaja
dengan pemahaman agama yang baik tentu sudah mengetahui rambu-rambu dalam
mengendarai mobil kehidupannya di ranah maya (baca: internet).
“
Karena sesungguhnya setalah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.” (Al-Insyirah : 5-6)
“Dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Al-Insyirah : 8)
“Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbicara yang baik atau
diam….” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika
setiap orang memahami ayat dan hadits ini tentulah halaman facebook akan bersih
dari kata-kata keluhan. Meskipun tidak dipungkiri iblis akan tetap menggoda
dari berbagai arah karena memang iblis telah berjanji demikian.
“Iblis
menjawab: ‘Karena Engkau telah menyatakan aku sesat, maka aku akan menghalangi
mereka dari jalanMu yang lurus. Kemudian aku pasti akan mendatangi mereka dari
depan, belakang, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf : 16-17)
Dan
sudah sepatutnya setiap muslim dan muslimah menyadari betul-betul batas
pergaulan antara lawan jenis dalam rangka menjalankan syariat Allah. Karena
setiap ketetapan Allah pastilah dipenuhi dengan kebaikan dan keberkahan.
“Dan
janganlah kamu mendekati zina, karena (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra’: 32)
“Wahai
istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara
sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah
perkataan yang baik.” (Al-Ahzab : 32)
Hendaklah
setiap orang dan tidak hanya remaja saja, memahami kepada siapa mereka
bergantung. Karena Allahusshomad, Allah lah tempat meminta segala sesuatu.
Karena manusia tiada berupaya sedikitpun kecuali dengan pertolongan Allah.
Semoga tulisan yang sedikit dan penuh dengan kekurangan ini bermanfaat untuk
yang membacanya terlebih sebagai pengingat ketika kita akan menuliskan sesuatu
di jejaring social ini, terutama para remaja. Karena facebook dapat membawa
banyak manfaat jika dipergunakan dengan baik dan bisa menjadi boomerang jika
salah dalam mengaplikasiannya. Kebenaran hanya milik Allah dan kesalahan adalah
murni milik saya sebagai manusia.
Wassalamualaikum
warohmatullahi wabarakaatuhu.