Jumat, 26 September 2014

Seuntai Kisah Di kampus Kita. . .

Cerita dirumah kedua kita… (Almamater tercinta)

Sahabat, tak terasa kita sudah hampir di penghujung hiruk pikuk kehidupan dunia perkuliahan. Setelah lebih dari empat tahun berjuang memeluk segala tawa dan tangis yang tidak jarang tercecer ketika diri sudah merasa lelah. 

Sahabat, ingatkah kalian dengan wajah-wajah lugu kita di sebuah ruangan asing dan memaksa masing-masing dari kita untuk saling mengenal lagi mengakrabkan diri?. Aku, dia, kau dan mereka yang tadinya bukanlah apa-apa dan siapa-siapa kini telah menyatu dan menggoreskan bilah-bilah warna yang berbeda dalam kanvas persahabatan. Dan sebagian dari kita bahkan menemukan belahan jiwanya disini, di tempat kita pernah merasakan beribu-ribu rasa jenuh karena segudang tugas yang diberikan oleh para dosen. Terlebih mereka juga telah melahirkan pejuang-pejuang baru yang akan melanjutkan perjuangan mereka, ahh indah nian bukan?.

Sahabat, ada banyak siluet-siluet kisah yang saat ini masih terbingkai rapi dalam memoar ku. Tentang bagaimana kita menghabiskan malam-malam panjang bersama seangket tugas laporan keuangan yang menuntut untuk diselesaikan secepat mungkin. Atau ketika kita di buat bingung oleh si angka dua yang pergi entah kemana dan mau tidak mau membuat kita terlambat mendekap rembulan dalam kehangatan, sedang mentari sudah merengek-rengek untuk keluar dari peraduannya.
Sahabat, kau tau perjuangan kita tidak hanya itu bukan?. Acapkali di awal bulan senyum sumringah kita singgah hanya bagai sekedipan mata karena uang yang dengan susah payah kita dapatkan harus kembali mengalir menuju bagian keuangan kampus yang tidak jarang membuat kita harus menebal-nebalkan iman agar tidak tergoda dengan nafsu yang perlahan terasa mulai mencekik ingin membeli ini dan itu. 

Sahabat, ingat tidak wajah-wajah lusuh kita saat maghrib mulai menyingsing dan kita harus kembali menegapkan pundak juga memasang telinga baik-baik demi mendengar penjelasan dosen yang panjang namun tidak dikali lebar?. Hehehe ^^.

Dan rasanya keringat demi keringat yang telah banyak terurai sudah hampir terbayar dengan langkah kita yang sedikit lagi memakai toga dengan senyum simpul menghiasi aroma-aroma kelulusan, insyaALLAH aamiin. 

Sahabat, namun bukan hidup namanya jika tidak dipenuhi dengan perjuangan dan airmata. Bukankah besi harus dibakar terlebih dahulu untuk bisa menjadi layak digunakan?. Dan semoga kita adalah besi tersebut. Semoga, tempaan selama empat tahun kebelakang berhasil membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Sahabat, besar harap dan jua doa semoga ALLAH melindungi segala perjalanan hidup kita menuju arah yang diridhoi-NYA. 

Sahabat, kelak janganlah kita terlupa mengucapkan syukur akan apa yang telah kita peroleh hari ini karena jika bukan karena ALLAH ridho tentulah ini tak kan pernah terjadi. Lisankanlah bait-bait terimakasih kepada dua orang yang tidak pernah melewatkan doanya untuk kita di sepertiga malam yang panjang. Ya, merekalah orang tua kita yang senantiasa berada dibalik layar kesuksesan setiap buah hatinya. 

Sahabat, kelak jika dikemudian hari aku dan kalian berhasil mewujudkan segala impian yang pernah termaktub dalam buku harian kita janganlah lalai dan terbuai oleh keindahan dunia dan melupakan segala rambu-rambu yang telah ALLAH tetapkan. Karena iman adalah pancang dari sebuah rumah, yang jika tidak cukup kuat maka hancurlah rumah tersebut.

Sahabat ku haturkan sebanyak mungkin ucapan terimakasih kepada kalian atas setiap kebaikan yang lakukan untuk ku. Semoga ALLAH senantiasa melindungi dan menjaga kalian meski kelak kita berada pada bagian-bagian bumi yang berbeda.

 Tangerang, 26 September 2014.

Senin, 25 Agustus 2014

Masalah datang, peluklah ia. . .

Dalam hidup kita seringkali dihadapkan pada peristiwa yang membuat dada kita sesak, pikiran buntu dan air mata pun ikut tumpah bersama segala kegundahan yang meraja. Memang, ada banyak babak kehidupan yang memberikan kita kenyataan yang tidak indah, maka siapakah dia? masalah, semua orang biasa memanggilnya begitu.

Seorang bocah TK bisa saja menjadi resah bukan kepalang ketika gurunya meminta untuk memperkenalkan diri di depan


(bersambung)

Minggu, 02 Februari 2014

Internet VS Remaja



Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakaatuhu.
 
Perkembang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) secara tidak langsung mempengaruhi moral remaja. Disadari atau tidak internet memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap prilaku remaja saat ini. Oleh karenanya seorang remaja harus memiliki tameng sebagai pengatur dan penyeimbang dalam kehidupan sehari-hari. Tameng terbaik tentulah pemahaman akan syariat islam. Seorang remaja sebelum benar-benar dilepas dan terjun langsung dalam dunia teknologi khususnya internet harus sudah memiliki bekal agama yang baik. 
Seperti yang sama-sama kita ketahui, internet adalah jendela tanpa teralis dan kaca. Setiap orang bebas mengakses halaman apapun yang ingin dikunjunginya. Hanya dengan mengetikan kata kunci (key word), maka tersajilah berbagai web rujukan. Kebebasan inilah yang sering membuat para remaja terlepas dari tali kekang. Psikologi manusia tanggung yang serba ingin tahu ini membuat mereka kadang buta untuk membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang boleh dan tidak. 
Facebook merupakan salah satu jejaring social dengan jumlah pengguna yang fantastis. Pada kuartal ketiga di tahun 2013 (bulan September), facebook telah memiliki pengguna aktif kurang lebih 1,19 miliar di seluruh dunia. Dan setiap bulannya selalu terjadi peningkatan sebesar 18% dari tahun sebelumnya. Indonesia menempati urutan keempat dari lima Negara pengguna facebook terbesar di dunia (Amerika Serikat, Brasil, India dan Meksiko). Ada fakta unik dibalik peran serta Indonesia dalam meningkatkan persentase pengguna facebook, yakni di tahun 2012 pengguna aktif facebook di Indonesia melebihi jumlah pengguna internet. Hal ini dapat menjadi salah satu bukti satu orang memiliki lebih dari satu akun facebook. 
Mungkin diantara kita tidak heran lagi jika melihat berita-berita criminal yang bersumber dari facebook. Sudah menjadi rahasia umum bahwa facebook kini menjadi sebuah sarana remaja dalam memperluas pergaulannya. Seorang remaja akan mendapatkan banyak teman-teman baru, yang kemudian tidak segan dijadikan teman berbagi suka dan duka. Tidak hanya itu, para remaja akan dengan mudah berasumsi bahwa facebook adalah diary onlinenya, dimana segala permasalahan dituliskan disana. Para remaja menjadi jauh lebih senang mengeluhkan kesedihan atau berbagi kebahagiaan di jejaring social facebook. Mereka merasa facebook jauh lebih ramah dibandingkan orang-orang disekitarnya. Seorang remaja merasa puluhan komentar dari orang-orang yang bahkan tidak ia kenal adalah sebuah empati. Jika di dunia nyata hanya segelintir perhatian saja yang ia peroleh namun di dunia angan-angan (baca: facebook) semua orang serasa perduli padanya. Padahal yang banyak itu belum tentu benar. Rendahnya konsistensi emosional remaja biasanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan hal ini kebanyakan menyerang remaja wanita. Para belia ini dengan mudah melegalkan pacaran terlebih dengan orang yang baru dikenalnya dari layar monitor.
Bermula dari agenda pacaran, lalu bertemu dan hal terfatal ialah hilangnya keperawanan seorang gadis yang baru akan mekar dari kuncupnya. Jika sudah begini beribu tetes airmata pun tiada lagi berguna. Dikarenakan hal tersebut, penanaman akidah dan pemahaman agama sedini mungkin adalah sangat penting. Seorang remaja dengan pemahaman agama yang baik tentu sudah mengetahui rambu-rambu dalam mengendarai mobil kehidupannya di ranah maya (baca: internet). 
“ Karena sesungguhnya setalah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Al-Insyirah : 5-6)
“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Al-Insyirah : 8)
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbicara yang baik atau diam….” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika setiap orang memahami ayat dan hadits ini tentulah halaman facebook akan bersih dari kata-kata keluhan. Meskipun tidak dipungkiri iblis akan tetap menggoda dari berbagai arah karena memang iblis telah berjanji demikian. 
“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menyatakan aku sesat, maka aku akan menghalangi mereka dari jalanMu yang lurus. Kemudian aku pasti akan mendatangi mereka dari depan, belakang, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf : 16-17) 
Dan sudah sepatutnya setiap muslim dan muslimah menyadari betul-betul batas pergaulan antara lawan jenis dalam rangka menjalankan syariat Allah. Karena setiap ketetapan Allah pastilah dipenuhi dengan kebaikan dan keberkahan.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, karena (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra’: 32)
“Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab : 32)
Hendaklah setiap orang dan tidak hanya remaja saja, memahami kepada siapa mereka bergantung. Karena Allahusshomad, Allah lah tempat meminta segala sesuatu. Karena manusia tiada berupaya sedikitpun kecuali dengan pertolongan Allah. Semoga tulisan yang sedikit dan penuh dengan kekurangan ini bermanfaat untuk yang membacanya terlebih sebagai pengingat ketika kita akan menuliskan sesuatu di jejaring social ini, terutama para remaja. Karena facebook dapat membawa banyak manfaat jika dipergunakan dengan baik dan bisa menjadi boomerang jika salah dalam mengaplikasiannya. Kebenaran hanya milik Allah dan kesalahan adalah murni milik saya sebagai manusia. 
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakaatuhu.